Friday, 28 March 2014

(Book) Evergreen by Prisca Primasari


judul: Evergreen
penulis: Prisca Primasari
penerbit: Grasindo, 2013
tebal: 203 halaman
rating: 4.5 stars
Rachel selalu mendapatkan apa yang Ia mau. Perhatian dari teman-teman, kasih sayang dari Ibunya dan pekerjaan dengan prospek yang cerah sebagai Editor di Sekai Publishing. Ia tidak pernah bersyukur dan menghargai apa yang Ia miliki sampai akhirnya Ia kehilangan itu semua. Karena kesalahan fatal (menurut atasannya di Sekai Pubishing) Rachel akhirnya dipecat dari pekerjaannya dan menjadi depresi. Rachel bahkan sempat berpikir untuk bunuh diri. Ia pun hanya bisa diam dan memecahkan gelas-gelas yang ada dirumahnya tanpa bisa berbuat apa-apa, hanya merenungi nasibnya yang malang. Ia mengeluh berulang kali kepada sahabat-sahabatnya, dan menuduh mereka sebagai sahabat yang tidak pernah peduli, padahal mereka telah cukup sabar menghadapi Rachel dan memberikan berbagai macam solusi, tetapi Rachel tidak pernah mau mendengarkan.

Saturday, 22 March 2014

(Book) Fairish by Esti Kinasih


judul: Fairish
penulis: Esti Kinasih
penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2012
tebal: 304 halaman
rating: 5 stars

Kedatangan seorang cowok tampan ke SMU Palagan nampaknya membuat rusuh seisi sekolah. Cewek-cewek berlomba untuk menarik perhatiannya dari mulai mengubah penampilan dengan memakai make up, wewangian, sampai mengubah gaya rambut. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi gadis mungil bernama Fairish, Ia lebih senang mengamati ekspresi teman-teman sekelasnya ketika Davi memperkenalkan diri didepan kelas. Ketidaktertarikannya pada Davi, justru membuatnya harus jungkir balik menghadapi kehidupan sekolah yang berubah drastis ketika Davi memintanya untuk berpura-pura menjadi pacarnya.

Friday, 21 March 2014

(Book) After School Club by Orizuka


judul: After School Club
penulis: Orizuka
penerbit: Bentang Belia, 2012
tebal: 244 halaman
rating: 5 stars

After School Club adalah kelas yang diadakan setiap sekolah usai. Kelas ini berisi murid-murid yang nilainya dibawah rata-rata dan membutuhkan bimbingan khusus agar nilai mereka membaik. Murid-murid After School dikenal sebagai murid-murid dodol di sekolah mereka karena selain nilai mereka yang hancur, kelakuan meraka pun membuat orang-orang yang melihat akan menggeleng-gelengkan kepala.

Putra, remaja berumur 15 tahun yang tampan dan digandrungi cewek-cewek disekolah ini harus rela ketika guru pembimbingnya menyuruhnya untuk bergabung di kelas After School karena Ia mendapatkan nilai 50 di tiga ulangan terakhir. Awalnya, Putra menolak mentah-mentah untuk dimasukkan ke kelas After School, tapi karena tidak punya pilihan lain, Ia pun pasrah untuk bergabung dengan kelas tempat anak-anak dodol tersebut bersarang.